heyjrux

"Tidak ada yang baik dari melihat hidup orang lain, terkecuali saat kau dapat menemukan sesuatu yang dapat kau pelajari dari dirinya... "


Sabtu, 19 Mei 2012

KRITIK HOLISTIK PADA KARYA "SURROUNDING DAVID" KARYA TITA RUBI



KRITIK HOLISTIK PADA KARYA "SURROUNDING DAVID" KARYA TITARUBI   
        
Surrounding David karya Titarubi


The David karya Michelangelo



BAB 1
LATAR BELAKANG

            Tiap seniman punya banyak ide dan pengalaman estetik untuk mewujudkan karya – karya yang dia hasilakan. Beberapa orang menggunakan fenomena dan pengalaman pribadinya untuk menciptakan sebuah konsep dalam berkarya.
            Dalam hal ini saya mengambil karya Titarubi sebagai bahan kajian kritik holistik. Alasan mendasar pengambilan karya ini terkait pada 3 hal mendasar berdasarkan pada pandangan dan pilihan pribadi penulis. Latar belakang pertama adalah jatuh cinta pada pandanag pertama. Karya berjudul Surrounding David yang dibuat oleh Titarubi inilah yang akan menjaid kajian pada kritik holistik ini adalah karya yang fenomenal. Sejauh apresiasi penulis yang masih punya perjalanan panjang dan sedikit pengalaman ini, inilah karya terbesar yang pernah dilihat dan diapresiasi oleh penulis. Kemegahan terlihat dari perwujudan David yang Titarubi buat sehingga tidak bisa terpungkiri bahwa karya ini benar – benar menyita perhatian.
             Alasan mendasar kedua adalah adanya pemahaman (apresiasi) yang berbeda antara konsep yang dibuat dari karya ini sebelum penulis mengetahui maksud dari Titarubi dari video dokumentasinya. Terakhir adalah dari segi kepribadian seniman. penulis melihat sosok Titarubi adalah orang yang kuat dan tegas. Orang yang punya pemikiran – pemikiran luar biasa dan memvisualkan itu dalam bentuk yang indah dan imajinatif.
            Dari segi nilai saya merasa karya ini sarat akan makna, ada banyak pemikiran yang digabung dan mengeras menjadi Surrounding David ini. Maka pilihan yang pantas jika Surrounding David karya Titarubi ini menjadi pilihan analisis kritik holistik bagi penulis.



BAB 2
PEMBAHASAN

1.      INFORMASI ALASAN GENETIK
a.      Informasi Genetik karya Titarubi berjudul Surrounding David
Genetik subjektif
Sirrounding David adalah karya kesekian dari seorang Titarubi. Dari kesekian karya yang kita lihat yang dibuat oleh seorang Titarubi maka bisa kita lihat bahwa semua karyanya adalah karya – karya yang membuat sebuah perlawanan terhadap sebuah keadaan atau sebuah system. Namun seiring dengan perkembangannya karya – karya yang dia hadirkan lebih mencerminkan pada kepribadiannya sebagai sebuah subjek yang yang mengalami keadaan dari system atau keadaan tadi sehingga muncullah karya – karya yang mulai menunjukkan sebuah kebangkitan dan semangat perubahan. Semua karya – karya yang dibuat oleh Titarubi selalu sarat makna bahkan bisa kita lihat bahwa beliau adalah salah satu seniman yang karya – karyanya selalu berbicara tentang apa itu wanita (Dalam biografi katalog Kisah Tanpa Narasi Titarubi). Hal ini terlihat dari karya – karya pendahulunya yang berjudul Her Story on White, Lindungi Aku Dari Keinginanmu, Missing and Sailent, maupun Vagina Brocad
Dari hasil observasi ketika ke Jogjakarta ke Studio ICAN kami dapat kami simpulkan bahwa Titarubi juga seorang seniman yang secara totalitas membuat karya – karyanya. Bukan hanya dibidang seni, bahkan dibidang kemanusiaan. Hal ini dikarenakan kesenian baginya adalah proses menjalani kehidupan itu sendiri.
Sebagai perupa perempuan yang hidup dalam kultur yang sangat patrikal, tidaklah mudah membangun karir sebagai seorang perupa, sekaligus menjadi seorang ibu dan istri, dan ini dia buktikan dari totalitas dan continuitasnya dalam berkarya bahwa wanita bisa (Dalam biografi katalog Kisah Tanpa Narasi Titarubi).
Munculnya gagasan atau ide dari karya Serrounding David ini tidaklah lepas dari pengalaman pribadi maupun pemahaman konsep dari karya – karya sebelumnya. Dalam karya ini sebenarnya ada dua buah tesis yang ingin dibuktikan oleh Titarubi sepertitertulis dalam essay katalog Subverting Power and Desire pada karya Surrounding David, yang pertama adalah berkenaan dengan masalah sosial budaya, tradisi berpakaian, brokat dan gender. Dalam sesi tanya jawab observasi kami Titarubi berpendapat bahwa kain brokat dan desain baju kebaya punya watak yang manipulatif terhadap (tubuh) perempuan: kain dan baju itu diniatkan sebagai pembungkus tubuh perempuan, melindungi ketelanjangannya; tetapi karena watak kain yang terawang dan bentuk desain yang ketat mengikuti semua bentuk lekuk tubuh perempuan, bungkus itu justru “menelanjangi” si perempuan. Brokat mengemas tubuh dan identitas perempuan menjadi objek tatapan (gaze). Tesis kedua, Titarubi menganggap bahwa ketelanjangan tubuh pria ditempatkan secara khas atau terpisah dari atribut “keindahan” – yang dalam kaitannya dengan tubuh perempuan direduksi menjadi sensualitas dan seksualitas. Ketelanjangan tubuh laki – laki justru hadir sebagai atribut kejantanan dan kekuatannya (Dalam katalog Subverting Power and Desire pada karya Surrounding David).

2.      INFORMASI ALASAN OBJEKTIF
             Genetik objektif 
1.      Deskripsi
            Karya Surrounding David adalah karya monumental yang berbentuk 3D. karya ini bisa disebut patung instalasi. Tinggi patung ini 8,65 meter dan itu hampir dua kali lipat dari tinggi patung David yang sebenarnya setinggi 5, 17 meter. Karya ini merupakan sebuah replika dari patung David ciptaan Michael Langelo. Namun bedanya tubuh David Titarubi diselimuti oleh kaincbrokad berwarna merah sia,. dengan bordiran berbentuk bunga. Patung ini diletakkan tepat ditengah musium. Dalam video yang disertakan dalam katalog Subverting Power and Desire  untuk karya David ini beliau mengatakan bahwa besarnya patung ini adalah untuk membuat patung ini terlihat atau sebagai sebuah titik pandangan pada ruangan besar ini. Titarubi mencari sebuah pandangan dimana patung ini tidak saling merusak antara tempat dan diri patung ini sendiri sehingga ada sebuah keharmonisan dalam peletakannya. Patung David ini sama persis dengan aslinya. Dibuat dengan posisi berdiri dengan posisi kepala dan pandangan agak menyerong dengan tangan kiri memegang sebuah pecahan batu, sedangkan tangan kanan terjuntai bebas dengan sedikit mengepal. Kaki kirinya sedikit mengendor sehingga kaki kanannya tegang menahan beban tubuhnya. Ekspresi patung ini menatap lurus kedepan dengan alis yang sedikit berkerut.  Titarubi membuat David dari bahan sintesis : fiberglas dan resin. Bersama dengan plastik dan latek. Fiberglas dan resin dipilih karena mudah didapat, mudah dibentuk dan dicetak dan juga dianggap bisa menciptakan objek – objek tembus pandang (dengan kata lain: menciptakan lapisan kulit tembus pandang, sementara isi objek itu sendiri dihilangkan)

b.      Analisis Formal 
Karya Surrounding David ini bisa disebut sebagai karya monumental jika dilihat dari besarnya karya yang dibuat. Ditangan Michelangelo patung telanjang David dianggap sebagai representasi anatomi pria yang sempurna, di tangan Tita David mendapat sentuhan feminin. Tita membungkus seluruh tubuh David dari kaki hingga kepala dengan kain brokat berwarna merah sian. Kain yang biasa dipakai sebagai kebaya ini bermotifkan bunga dan dedaunan yang makin mencitrakan feminitas David. Cahaya lampu LED di dalam patung kian menampilkan keanggunan brokat yang akhirnya menguatkan feminitas itu. Tokoh yang berhasil mengalahkan raksasa Goliath ini seakan diluruhkan imaj maskulinitasnya (Titarubi dalam Kuota! Kuota! Kuota!). 
Pada tayangan video dokumentasinya, Tita menuturkan bahwa ia memang ingin memfemininkan David, setelah menimbang-nimbang apakah karya yang akan dipilihnya David atau The Thinker karya Rodin. Keinginannya ini berangkat dari pemahaman strukturalnya tentang tubuh dan tentang sistem patriarkal yang berlaku, pemahaman yang juga muncul pada karya-karya Tita sebelumnya (Titarubi dalam Kuota! Kuota! Kuota!: 2011).
Tita menjelaskan panjang lebar bahwa patung David menjadi kompleks karena ketelanjangan tubuhnya. Dalam wacana masyarakat tubuh berbahaya bagi keselamatan moral, hal ini juga mengancam bagian tubuh itu sendiri. Brokat bersifat licin sehingga tetap membayangkan ketelanjangan. Tubuh David telanjang dan terperangkap dalam brokat. Cahaya lampu dari dalam menonjolkan brokatnya, tubuh David lenyap dan kemudian brokatpun membentuk tubuh David.
Tita dan timnya berhasil menyelubungi tubuh David dengan brokat sekaligus mencerminkan dan menonjolkan lekukan anatomis David yang merupakan karya masterpiece pada masa renaisans. Karya Michelangelo pada 1501-1504 ini dianggap karya yang memadukan kesan kekuatan dan keindahan. Pemilihan brokat sebagai penutup sendiri dikarenakan brokat adalah pakaian yang diidentikkan dengan kaum wanita. Namun pemakaian brokat saat ini yang awalnya untuk menutupi menjadi menelanjangi karena desainnya yang mengikuti lekuk tubuh dan sifatnya dasarnya yang tidak sepenuhnya menutupi tubuh sebagai kain.
Bagi Titarubi hasrat perempuan adalah suatu yang selama ini disembunyikan dan dihilangkan, karena itu ketika akhirnya perempuan bisa menikmati ketelanjangan laki – laki, maka hasrat yang hilang dan tersembunyi ini kini bisa ditemukan. Jika selama ini perempuan dianggap sebagai objek hasrat bagi laki – laki maka  Surrounding David laki – lakilah yang akan menjadi hasrat bagi kaum wanita. Hasrat perempuan mendapatkan pembebasannya pada perayaan ketelanjangan David (Dalam katalog Subverting Power and Desire pada karya Surrounding David) 
Titarubi membuat David dari bahan sintesis : fiberglas dan resin. Bersama dengan plastik dan latek. Fiberglas dan resin dipilih karena mudah didapat, mudah dibentuk dan dicetak dan juga dianggap bisa menciptakan objek – objek tembus pandang (dengan kata lain: menciptakan lapisan kulit tembus pandang, sementara isi objek itu sendiri dihilangkan). Dengan pemilihan ini Titarubi membuat tubuh David menjadi sebatas kulit tipis tembus pandang. David yang dianggap “megah”, “harmon yang indah”, “kemegahan tubuh tanpa cacat” dan “penanda laki – laki sempurna” dibuat menjadi kulit, kosong tanpa isi. Dalam kekosongan yang semacam itu maka keraksasaan tidak menjadi kekuatan, melainkan kelemahan. Kemudian beliau membuat tubuh David yang rentan tersebut bercahaya dari dalam, seolah dia hendak menunjukkan kekosongan itu dengan lebih jelas, sekaligus ingin menyatakan bahwa cahaya itu sendiri mengaburkan pandangan kita.
Perenungan Titarubi pada karya ini tampaknya sampai pada kesimpulan pada suatu kesipulan bahwa kekokohan, keraksasaan dan kesempurnaan tubuh laki – laki adalah hal – hal yang kosong dan rentan. Kekeropsan tersebut selama ini diselubungi oleh cahaya, sehingga membuat kita abai akan kekeroposan tersebut. Maka perlu dipertanyakan dan diuji kembali berbagai keyakinan yang selama ini diterima begitu saja. Kekokohan, keraksasaan, kekuasaa laki – laki harus diuji kembali, kesempurnaan laki  - laki harus dipertanyakan kembali dan gagasan tentang keindahan harus dibongkar lagi.

3.      INFORMASI ALASAN AFEKTIF
Interpretasi karya / informasi afektif karyaTitarubi Berjudul Surrounding David
Karya Surrounding David adalah karya yang sangat megah. Tingginya yang menjulang pasti akan memebuat kita menjadi kecil didepannya. Mengapa harus dia atau mengapa harus seperti ini adalah sebuah pertanyaan awal saat mata jatuh cinta pada pandangan pertama. Selanjutnya akan muncul pertanyaan kenapa harus berbrokat? Dan kenapa harus berwarna merah sian? Akan menjadi pertanyaan selanjutnya.
Pengalaman seniman untuk mengonsepsikan sebuah karya adalah sebuah perenungan pribadi, dimana setiap karya yang dia buat adalah pengolahan dari pengalaman estetik. Jika dari konsep diciptakannnya Surrounding David adalah untuk menfeminimkan David dengan memberinya brokat, jujur saya tidak merasa itu menjadi feminim. Jika penjelasan konsep mendalam dari Titarubi Pada video dokumentasinya tidak ditayangkan maka akan tetap banyak pertanyaan mengapa dijadikan seperti ini pada benak saya  tanpa berfikir dia feminim. Dimata saya patung David tetap terlihat maskulin, hal inin karena anatomi dan otot – ototnya juga masih menunjukkan bahwa dia laki – laki yang kekar. Bagaimana  garis wajahnya yang tegas juga membuatnya tetap laki – laki dimata saya. Selain itu tinggi dari patung David ini juga membuat kita memiliki pandangan keatas. Dimana saat melihat patung ini maka akan kita juga akan melewati fase dimana kita akan melihat kelaminnya, entah itu sebentar ataupun lama dengan sebuah pikiran tertentu tergantung pada pengalaman dan interpretasi masing – masing penghayat. Karena pandangan inilah maka kita akan melihat dengan jelas kelamin yang bagi laki – laki pada masanya menjadi sebuah kekuasaan dan kejayaan bukan dianggap sebuah tontonan yang mengundang nafsu. Hal ini membuat saya memecah pemikiran antara memfeminimkan David dengan kelaki – lakiannya. Karena selain merah sian (dalam hal ini sebut pink)  tidak lagi menjadi warna identik dengan wanita. Motif brokat yang dibuat untuk memperkuat feminitas David juga terlihat semakin memperindah dia dimata saya. David menjadi lebih megah dan lebih hidup dengan warnanya yang tidak lagi putih dan terlihat beku. Namun dia terlihat menjadi lebih hidup dengan warna yang lebih kontras dan mencolok dari pada sekelilingnya.
Interpretasi setiap penghayat pada sebuah karya mungkin saja berbeda. Pada sebuah perkuliahan Tinjauan Seni Rupa di Universitas Negeri Malang yang dibawakan oleh ibu Dedy pernah dikatakan bahwa tiap pengamat akan memiliki apresiasi yang berbeda pada tiap karya. Hal itu berhubungan dengan pengalaman pribadi yang dimiliki oleh diri pengamat. Sebuah karya yang diapresiasi oleh 1000 penghayat bukan tidak mungkin memiliki 1000 penafsiran. Maka pembicaraan konsep oleh senimanlah yang akan menyatukan pendapat – pendapat mereka, yang membuat kita tahu apa arti dan maksud dari yang dibuat oleh seniman tersebut.
Begitupula dengan karya ini, saya baru memiliki perenungan yang mendalam pada karya ini serta kesamaan pemikiran setelah melihat vidio dokumentasi karya Surrounding David ini. Sehingga sedikit banyak akan ada kesamaan konsep pemikiran pada diri penghayat setelahnya.   

4.      SINTESA
Sintesa / Keputusan
Sebagai penghayat karya Titarubi ini kita tentunya banyak berfikir dan merenungkan seluruh wacana dan pemikiran dari sudut pandang lain yang diperlihatkan oleh Titarubi. Ada banyak hal yang terkadang bisa kita terima dengan mudah namun ternyata ada hal dibalik itu yang masih perlu kita renungkan. Dalam hal ini misalnya adalah tentang kemaskulinan pria, dan kekuasaan laki – laki. Bahwa tubuh wanita lebih diidentikkan dengan hasrat seksualitas, namun pada laki – laki malah dianggap sebagai simbul kegagahan dan kekuasaan. Ini hal – hal yang sebenarnya sudah kita ketahui dari dulu, dan secara tidak langsung telah kita terima dalam pemikiran kita tanpa harus berfikir, kenapa atau benarkah seperti itu. Melihat karya – karya Titarubi membuat kita banyak berfikir bahwa semua itu perlu dikaji lebih dalam. Dalam perayaan ketelanjangan David ini kita bisa menikmati dua hal sekaligus, yaitu tubuh telanjang laki – laki yang dinikmati dan pada saat yang sama ketelanjangan tersebut tinggal sebagai kulit.
            Dari penjabaran ini maka kita dapat menemukan sebuah nilai, bahwa Titarubi adalah seorang seniman yang dalam setiap karyanya selalu secara totalitas berbicara tentang segala sesuatu yang ada disekitar kita. Segala sesuatu tentang system dan keadaan yang terkadang salah dan mudah diterima oleh masyarakat tanpa berfikir kenapa dan benarkah atau haruskah seperti itu. Beliau seniman yang membaca kita berbicara dan berdialog dari sudut pandang lain dengan karya – karyanya. Maka bisa dikatakan bahwa karya – karyanya adalah karya – karya yang menganggakat aspek – aspek soasial humanisme dalam masyarakat.
Karya  - karya Titarubi jika kita amati secara seksama bisa kita simpulkan bahwa karya – karya yang dihasilkan biasanya visualnya cenderung pada wanita dan bayi – bayi  berbentuk. janin maupun anak – anak (manusia), beberapa visual lain seperti Surrounding David mengambil perwujudan laki – laki, namun tidak terlalu mendominasi karya – karyanya hal ini dikarenakan Titarubi sendiri yang merupakan anak dari seorang bidan. Melihat fenomena mengenai bayi yang bru dilahirkan ataupun pemeriksaan pada ibu an anaknya menjadi sebuah pengalaman estetik tersendiri bagi Titarubi. Pleton Brocad adalah salah satu karya yang mengangkat tema laki – laki yang beliau buat selain Surrounding David. Sedangkan tema yang diambil adalah tema –tema yang kemasyarakat, tema – tema sosial yang ada disekitar kita. Jika melihat hubungan yang terjadi maka bisa kita lihat bahwa backgraound keluarga sebagai pekerja kemanusiaan dibidang kesehatan, yaitu bidan (ibu) bisa dikatakan membawa pengaruh pada beberapa karyanya yang memvisualkan tentang anak – anak seperti pada karya Bayang – Bayang Maha Kecil, Vagina Brocad, Lindungi Aku dari Keinginanmu, serta karya lainnya yang sejenis seperti Missing and Sailent merupakan perwujudan dari pengalaman estetisnya yang mungkin saja bisa dihubungkan dengan itu. Karya – karya Titarubi sendiri lebih kearah karya – karya 3D, hal inin dilatarbelakangi oleh pendidikan keseniannya yang mengambil Keramik, sehingga beberapa karya sebelumnya seperti Kisah Tanpa Narasi maupun Bayang – Bayang Maha Kecil merupakan penerapan dari disiplin ilmu kriya yang dia pelajari.  Selain itu tentang beberapa kisah hidupnya mengenai kejadian yang dahulu pernah beliau alami juga bisa menjadi garis tengah tentang pemikiran – pemikirannya terhadap wanita ini tercermin pada karya Herstory. Banyak sekali pemkiran – pemikiran yang selalu ingin beliau hadirkan. Kebiasaan – kebiasaan yang sebenarnya kecil namun ternyata punya pemikiran mendalam dan dia pandang dari sudut berbeda. Banyak masalah kemanusiaan yang juga dia angkat dalam karya dan performenArtnya. Misalnya saja Kisah Tanpa Narasi, Yang Kelak Retak maupun Ritual merupakan sebuah implikasi dari pengalaman hidupnya serta kejadian yang ada disekelilingnya.
Selain dari pada paparan hubungan diatas kita juga bisa melihat bahwa Agus Suwage juga adalah seorang yang karya – karyanya juga sarat akan makna, mulai dari kemanusiaan, sosial bahkan politik. Hal ini juga turut mempengaruhi pengkaryaan Titarubi sendiri dalam pengonsepan karya – karya yang akan dia buat. Pengalamannya menjadi seorang ibu rumah  tangga, seorang istri juga seorang seniman sedikit banyak akan membuatnya meiliki kesibukan serta pemaknaan tersendiri pada karya – karya yang dia hasilkan. Bagaimana masalah lingkungan keluarga maupun disekitar bisa saja menjadi maslah kapanpun akan  dan ingin muncul juga turut berpengaruh. Kebersamaannya dengan Agus Suwage berawal ketika dia menjadi menejer seninya, sampai pada masa pernikahan mereka adalah sebuah jalan yang cukup panjang yang membawa diri mereka masing – masing dengan sedikit banyak pemikiran – pemikiran akan membawa pengaruh satu sama lain. Titarubi juga gencar memberikan perlawanan pada masyarakat kala karya kontrofersi Agus Suwage yang berjudul Pinkswing  Park dianggap tabu olehbeberapa kalangan. Hal ini bisa kita ambil sebagai sebuah penilaian bahwa Tita adalah oarng yang memiliki jiwa sosial yang tinggai. beberapa karya yang dia kerjakan juga berkolaborasi dengan Tisna.
Kesimpulan akhir pada seorang Titarubi adalah beliau adalah seorang yang humanis dengan karya – karya nya yang diwujudkan dalam bentuk manusia – manusia juga turut memperkuat nilai sosial yang dia bawakan. Beberapa karya juga menyentuh sisi religius dari seorang Titarubi.




BAB 3
KESIMPULAN
Kesimpulan
            Karya  Titarubi adalah sebuah karya yang dibuat dengan penuh konsep. Titarubi membuat sebuah karya dengan ide – ide dan pengalaman estetik yang dia miliki dari kehidupan dan kesehariannya. Menyoal tentang beberapa fenomena hidup yang sederhana namun ternyata butuh pemikiran dan pemikiran lagi. Karya Titarubi membuat kita selalu melihat permasalahan dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Sehingga terkadang muncul sebuah pandanga baru dari apa yang dia pikirkan.
            Karya – karya yang dia hasilakan lebih kearah seni instalasi yang berbentuk 3D, hal ini dikarenakan disiplin ilmu yang beliau miliki adalah Kriya. Pemvisualan yang cenderung pada bentuk – bentuk manusia serta tema – tema kemanusiaan yang diambil membuat kita memiliki sebuah kesimpulan bahwa beliau adalah seniman dengan karya – karya yang bersifat humanis serta religius pada beberapa karya yang lain.



BAB 4
DAFTAR  RUJUKAN

Daftar Rujukan 
Biografi Titarubi – Katalog pameran Dalam Kuota! Kuoata! Kuota! 
Biografi Titarubi – Katalog Pameran Dalam Subverting Power and Desire pada karya Surrounding David.
http//www. titarubi.blog.com// diakses 14 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar