SECANGKIR KOPI

apa yang kamu ingat dari secangkir kopi sayang....?
aku berharap itu aku...
aku berharap kita mengingat hujan saat sama-sama meminumnya
aku mengingat semua kenangan kita hampir setiap kali memegang gelas kopi
mengingat kedepan dan kebelakang.
Mengingat saat kita pertama kali bersama dan saling malu-malu.
memesan kopi dalam gelas yang sama dipinggir jalan..
aku berniat mengingat hari itu sampai tua,
saat aku dipertemukan denganmu untuk lebih dekat walaupun sejengkal dibanding banyak waktu lain saat kita hanya saling mengenal.
berterimakasih pada malam yang dingin,
pada ramainya suasana, pada dua teman kita, pada ibu penjual kopi, hujan yang bersahabat dan pada kesempatan untuk memberimu obat batuk...

aku jatuh cinta jauh sebelum itu kekasih..
jauh sebelum kamu mengetahuinya, terlebih aku.
aku tidak tahu bagaimana cara takdir berjalan sehingga aku bisa melihatmu dalam riuhnya keramaian
menemukanmu diantara berjuta kesempurnaan.
aku menemukanmu bahkan saat aku tengah tak mencari...
kau mungkin sangat tahu itu....

malam ini dengan segelas kopi didepanku aku mengingat kembali semuanya.
tentang masa depan kita yang mengimpikan untuk saling duduk berdua diteras saat hujan turun
saling bercerita denganm kopi digenggaman.
melihat hujan dan bsahnya tanah-tanah kering didepan kita
menikmati masa muda dan tua selayaknya remaja yang baru jatuh cinta.
kita mabuk dan mabuk
kita mabuk dan jatuh cinta lagi
jatuh yang berkali-kali sampai kita berkeriput dan melihat semua berjalan disekitar kita
berubah...
tapi tak mampu merubah segala hal dalam hidup kita
kita banyak berjanji dan berangan.
tapi jangan berubah, jangan berubah lagi
cukuplah kita sampai sini saja.
berubah sampai batas akhir yang sudah sampai luluh
begini saja sampai tua, sat kita jatuh cinta dan mabuk cinta
jangan ada yang berubah

dari segelas kopi ini aku bercerita
untukmu yang nun jauh disana
apa rasa kopimu hari ini?
aku mengingatmu hari ini,
seperti kopi dalam gelas
seperti cinta dalam gelas,
seperti aku padamu....