heyjrux

"Tidak ada yang baik dari melihat hidup orang lain, terkecuali saat kau dapat menemukan sesuatu yang dapat kau pelajari dari dirinya... "


Minggu, 12 Oktober 2014

KARENA ANDA BERHARGA UNTUK SAYA

(Untuk Kekasihku, yang mungkin masih kekasih : Hareza Lutfi Fauzi)





"Benci?"
Tidak...
saya sayang dia. 
Menjauhpun rasanya tak sanggup.
Tapi saya tahu, makin lama, makin cinta, makin mendalam, makin menyakitkan.

"Sedih?"
Tentu...
Sekarang saya tidak bisa lagi mengobrol dengannya. 
Tak bisa lagi bertemu dengannya...

"Lega?"
Iya...
menjaga jarak itu perlu, 
ketika saya tahu bukan saya yang dia mau. 
Memutuskan pergi setelah sejauh ini ya berat. 
Tapi harus.....


Ada banyak kata yang saya pahami dari kalimat-kalimat tersebut. Bagaimana keadaan saya saat ini yang tidak tahu kabar anda yang jauh disana. Saya menemukan untaian kata indah ini beberapa kali, namun kali ini hal tersebut saya rasakan sendiri.
Pertama kali membacanya, saya rasakan betapa orang ini sangat memaksakan keikhlasan dihatinya. Namun ketika saya merasakannya sendiri, saya rasakan rasa itu bukan sekedar keikhlasan yang dipaksakan. Ada rasa sakit yang nyata. Ada luka yang menganga, ada penantian yang tiada akhir, kekhawatiran yang bertumpuk, rindu yang memuncak, dan kegamangan yang mengerikan...

Kata "Tidak" keluar dari pertanyaan "Benci?" adalah luapan cinta yang tak lagi bisa terbendung. Inilah hati yang benar-benar saya rasa kepada anda. Betapa penantian yang berhari-hari dan keresahan yang bercampur kental dengan rindu sebenarnya adalah sebuah luka yang lebar dan teramat perih. Teramat perih hingga jika saya harus mengeluh, luka itu akan dengan mudah terkoyak dan menimbulkan sakit yang lebih tak terperih. Maka diam, tiba-tiba menjadi pilihan yang masuk akal. Aku mengingat setiap luka yang tercipta dari penantian ini. Betapa dijauhkan dari orang yang kita cinta adalah pengorbanan yang tak terbatas. Butuh jiwa-jiwa besar dan tangguh untuk melaksanakan ketentuan yang berat itu. Tapi kepada anda, saya dihadapkan pada hal, dimana jika saya tidak menunggu, maka berarti saya sedang mengatakan pada diri saya sendiri, "saya akan kehilangan anda selamanya".
Lantas seperti memakan buah simalakama, saya  dengan gerak lambat sedang melihat masa depan, bahwa jika saya memakanya, maka saya akan mati. Namun bila tidak, rasa lapar ini akan tetap membunuh saya dengan perlahan dan menyakitkan.

Kepada anda, saya memberikan segalaya, jiwa, raga, impian, cinta, dan segala hal yang saya miliki. Kepada anda tiap inci masa depan saya, saya serahkan. Akal sehat dan sedikit kewarasan yang saya miliki.
Cinta dan kesetiaan adalah segalanya, dimana ketika saya mencintai, maka sepenuhnya diri saya itu adalah milik anda.
Sejak menjalani semua bersama anda, maka saat itulah semua masa depan ini saya peruntukkan kepada anda seorang, segala cinta, kasih dan kesetiaan. mungkinkah itu anda rasa?
saya tidak pernah berfikir saya akan kehilangan anda setelah semua itu. Setelah banyaknya cinta dan kasih. Setelah banyaknya hari-hari menyilukan karna terpaan masalah, dan anda datang untuk menguatkan. Setelah banyaknya hari bahagia yang kita bagi, rindu bertalu yang kita rasakan bersama, saya tidak pernah berfikir saya harus kehilangan anda.

Hampir tiga tahun lamanya saya mendampingi anda, sekalipun saya belum menjadi hal yang halal untuk anda miliki. Selama itu pula saya belajar mengenal segala hal yang tak pernah saya tahu. saya menemukan seorang laki-laki yang menerima saya apa adanya. dan itu anda. Saya menemukan lelaki di frekuensi yang sama, dunia yang sama, saya menemukan laki-laki yang tak pernah saya inginkan, tapi Tuhanku menunjukkan bahwa andalah yang saya butuhkan. Bahagia sekali untuk menemani anda dari masa-masa perubahan anda. Sejak anda menjadi lelaki dingin, hingga banyak senyum yang menyertai wajah anda. Sejak anda menemukan saya dengan badan yang kurus sampai anda memperbaiki pola makan anda. Sejak anda merokok dan sama-sama berjuang untuk kesehatan anda. Saat anda sering sekali sakit dan saya menjaga anda, menemani anda mebuat skripsi, mendorong dan menyemangati anda bahwa anda selalu punya banyak kekuatan jika anda mau. Anda sangat berharga...
Berbahagia sekali saat saya tahu anda telah berhasil melewatinya. Mendampingi anda belajar sebelum ujian. Anda memegang tangan saya sambil membaca tumpukan kertas skripsi. Saya sangat bahagia untuk menjadi bagian dari hidup anda. Mendampingi anda selama ujian. Menunggu dan mendoakan anda. Saya sangat berbahagia setelah anda keluar dengan wajah penuh senyuman, dengan teman-teman yang paling anda cintai, berfoto bersama dan kita pulang dengan berpegangan tangan.
Begitu banyak waktu indah yang dapat saya ceritakan dengan sekelebat ingatan saya. Saya juga bahagia bisa mendukung anda sampai hari dimana anda mendapat pekerjaan pertama anda. Saya tahu betapa banyak hari-hari berat dan membosankan yang anda miliki selama masa penantian itu. Tetapi saya selalu percaya, anda adalah orang hebat. Saya percaya anda selalu akan bisa bertahan dimanapun, kita saling menguatkan dan kita melewatinya, berusaha mendukung dari nol, sampai kita mendapat yang kita mau saat ini.

Saat ini, mungkin segalanya telah anda miliki, saat ini pula mungkin anda sudah menjadi orang yang lebih kuat dan lebih mapan. Saya merasakan ketika saya mulai tersingkir karna segala hal yang akan membuat anda menjadi orang hebat. Jujur saya merasa tersaingi, saya merasa tidak rela, tapi begitulah sesuatu yang harus dikorbankan untuk mebuat anda semakin maju. 
Apa anda ingat masa-masa ketika anda masih menunggu pekerjaan, dan saya tengah sibuk-sibuknya dengan segala pekerjaan baru yang tersodor. Acapkali saya merasa sebal dan beberapa kali saya merasa marah karna menganggap anda tidak mengerti perasaan saya. Saya merasa anda kekanak-kanakan karna selalu ingin dihubungi, tidak suka menunggu dan mulai sensitif jika saya tidak cepat membalas. Saat itu saya berfikir anda sedang bosan, karna belum ada rutinitas yang bisa anda lakukan sembari menunggu saya pulang bekerja. Saya juga berfikir, mungkin anda belum paham jika semua yang saya lakukan ini adalah untuk masa depan kita. Tapi saat ini, ketika saya merasakan penatian yang tiada akhir saat anda memilih diam, saya rasakan bukan hanya itu yang terjadi. Diantara semua kesibukan saya, diantara semua waktu yang saya miliki untuk mewujudkan usaha kita, saya merasakan kehampaan yang amat sangat ketika biasanya anda ada diposisi itu, dan saat ini saya tengah sendiri. Saya merasakan bahwa cinta adalah kekhawatiran, cinta adalah perhatian, maka mustahil jika kita saling mencintai, namun kita tidak saling mencari saat berjauhan. Mustahil jika kita saling mencintai namun tidak saling memberi kabar. Apapun alsannya. Memberi kabar dan mencari adalah bentuk sebuah perhatia kecil nan bermakna. Memberi isyarat bahwa ada kekhawatiran disana, ada kerinduan yang tidak bisa ditahan, dan ada kinginan memeluk dari jauh. Namun kali ini, itu sudah tidak anda lakukan lagi kepada saya. Namun saya tidak berani berkata "mungkin anda suah tidak lagi mencintai saya"

saya tidak terlalu mengerti dunia laki-laki. Bagi saya, masalah adalah hal yang perlu segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut. namun kali ini tidak begitu bagi kita. anda meminta saya berhenti menunggu, berhenti berharap, berhenti memohon, berusaha.  Anda hanya diam dan menggap saya tidak ada. Saya tidak tahu harus berbuat apa ketika maaf sudah tidak ada lagi artinya. saya menjauh, memberi anda ruang, memberi anda waktu untuk berfikir, mengenang segala hal tentang apa yang kita lewati. Bukan, bukan karna saya merasa tersakiti dan memilih menjauh. Sebanyak pesan yang saya kirim, sebanyak telfon yang saya lontarkan kepada anda yang nyaris tidak pernah anda respon adalah bukti bahwa anda tengah tak membutuhkan saya. Apakah saya terluka? tentu. Tapi ketahuilah saya tidak pernah membenci anda. Saya sangat berusaha untuk mengiyakan keinginan yang tak anda katakan itu. Saya berusaha menjauh meskipun diam-diam saya masih mengirim pesan, melihat semua media sosial anda, dan menanyakan kabar pada saudara-saudara anda. Saat anda mencintai, sudah tidak mungkin untuk anda tidak tahu kabarnya barang sehari. Hanya doa dan air mata yang berbicara, menguatkan, dan menemani melewati segalanya. Semua serasa menjauh, tapi saya rasakan anda semakin nyaman dengan keadaan ini. maka agar anda bahagia, saya rela....

Saya rasakan luka, ketika anda dengan sengaja memutuskan berhenti untuk menghubungi saya. Memutuskan untuk meliarkan hati anda tanpa saya kendalikan, dan memuaskan hidup anda dengan tidak adanya keberadaan saya. Saya rasakan sakitya yang bertubi-tubi. Segala penantian panjang ini membentuk rentetan luka mendalam yang halus dan penuh dengan syaraf dan nadi. Sehingga sedikit terkoyak saja bisa menyebabkan darah ditubuhmu habis. Saya menunggu anda, saya bersabar seperti anda, saya berserah diri kepada Tuhan saya untuk menjaga anda disana. Bedanya adalah saat itu anda tau saya akan tetap setia dengan cinta saya. Anda akan terus tau bahwa ada cinta yang tak berheti mengalir sekalipun jarak dan waktu dapat memberhentikan musim. Saat ini saya tidak tahu apakah anda masih menjaga hati saya, atau apakah hati saya masih membekas dihati anda. Saya juga tidak tahu, apakah hubungan ini masih berjalan atau sudah berhenti saat 28 September kemarin, saat anda menanyakan kepada saya "apa tidak apa-apa kalau kamu tidak bersamaku lagi"

Ketahuilah kekasihku, saya bukan orang yang bisa menjauh. Bahkan mungkin saya akan rela bersakit-sakit demi anda, asal anda tidak meninggalkan saya. Jika permasalahannya adalah kesiapan anda untuk hidup bersama saya, maka saya bisa memahami. Jika masalahnya adalah anda ingin berhenti berjanji, maka sayapun juga bisa memahami, tapi tidak jika anda sudah mulaiberhenti mencintai.
Saya rasakan luka yang sudah tak terbentuk dihati saya, ketika anda mengatakan bahwa bagia anda saya sudah biasa saja. Ketika anda mengatakan bahwa anda tidak tahu apa yang akan kita lanjutkan kedepan. Ketika anda mengatakan bahwa saya adalah pengemis. Ketika anda mengatakan saya adalah wanita yang tidak punya harga diri. Dan ketika anda mengatakan anda tidak suka wanita yang seperti itu.
Ketahuilah itu adalah luka yang menoreh sepanjang hidup saya, yang bukan hanya luka dari sebuah harga diri, tetapi juga luka dari sebongkah hati, yang sudah sejak lama saya titipkan kepada anda.
Seseorang mengatakan bahwa terkadang hati yang tersakiti akan menganggung sakit yang lebih besar dari pada jutaan pukulan, dia tidak terlihat meyakitkan, tapi jika anda belah, anda akan tahu bahwa sebenarnya dalamnya luka tidak berujung. Tapi itupun tidak cukup membuat saya berhenti mencintai anda. Saya tidak dapat berhenti meikirkan anda, Saya tidak dapat berfikir baik tentang apa yang seharusnya saya lakukan. Ternyata saya masih mendapati diri saya rela terluka didepan anda untuk mempertahankan apa yang telah lama kita miliki. Saya masih bangun dengan air mata dipipi. saya masih tersenyum didepan semua orang demi terhentinya pertanyaan yang akan menyudutkan saya.
Semakin lama ini saya pertahankan, saya tahu akan semakin sakit, semakin lama ini saya teruskan, saya akan semakin terluka. Tapi itu pula yang saya katakan kepada anda. Saya memutuskan untuk tetap disamping anda, sampai waktu dimana anda mengatakan dengan tegas, anda memang sudah tidak lagi membutuhkan saya. atau setidaknya anda berkata, "dihati saya, sudah tidak ada cinta yang bersisa untumu" atau apapun yang sangat menyakitkan dan membuat saya tenggelam selamanya.

Jawaban "tentu" dari pertanyaan "sedih?" adalah hal yang tidak perlu lagi dipertanyakan, bukan karena saya tidak lagi dapat bertemu anda, atau saya tidak dapat lagi berbicara dengan anda. Lebih dari itu, dua kalimat itu tidak dapat mewakilkan semua kehilangan saya jika anda pergi. Saya tidak akan dapat menumbuhkan hati saya kembali, saya akan mati rasa pada cinta yang selama ini saya banggakan, saya akan kehilangan hidup saya, saya akan kehilangan jiwa saya, segala impan dan harapan, segala senyum dan masa depan. Saya akan kehilangan semuanya begitu anda berkata "semuanya sudah berkhir". Saya akan kehilangan senyum anda, wajah dingin anda, kesabaran, genggaman tangan, pelukan, ciuman, sandaran bahu, pelukan melingkar setiap saya duduk dibelakang anda, keluarga anda, kakak anda, waktu untuk menjaga anda ketika anda sakit, waktu untuk menyemangati anda ketika masalah melemahkan anda, waktu untuk menguatkan kebahagiaan anda, waktu ketika anda berharap saya ada disamping anda, waktu saat saya harus menjadi super pacar dan perawat pribadi anda, waktu untuk menunggu hujan bersama seumur hidup, waktu untuk meminum kopi bersama saat hujan tiba, waktu untuk mengucapkan selamat pagi begitu anda membuka mata, waktu untuk menunggu anda ketika anda pulang bekerja, memotong kuku anda ketika hari jumat, berlulur bersama, mebuka toko impian kita dan waktu untuk happy trip saat kita sudah memiliki mobil djisamsoe dan waktu untuk menemani masa tua anda. 
Saya adalah satunya wanita yang seharusnya bersama anda. Saya adalah wanita yang memiliki impian membahagiakan anda....
Saya tidak lagi bisa membayangkan bagaimana saya harus kehilangan orang yang begitu penting dalam hidup saya. Saya tidak mampu...

"Lega" adalah jawaban yang sebenarnya adalah ujung dari sebuah keputus asaan yang purba. Lega adalah pupusnya sebuah  harapan, senyum yang dipaksakan, dan kebahagiaan yang diikhlasakan. Kesakitan yang diterima dan luka yang tak terobati...
Setelah melewati semua itu "lega" adalah setelah kita berusaha berfikir baik, berusaha memutar balikkan yang terjadi dengan mengatakan" saat kita kehilangan seseorang sesungguhnya Tuhan telah menyiapkan yang lebih baik untuk kita" lalu kelegaan itu seperti telah dipaksakan karna kita tidak memiliki pilihan lain selain menyerah. Itulah "lega". Saat ini saya tengah menolak kelegaan itu. Saya menguatkan diri untuk tidak menyerah. Segala luka ini, segala penantian ini adalah hal yang tengah ingin  saya pertahankan. Setiap orang yang berkata saya bodoh adalah benar. Namun kebodohan itu adalah perjuangan, dimana pada akhirnya akan saya pertaruhkan sakitnya hati. Dimana disetiap ujungnya  saya pertaruhkan kehancuran hati. Anda mungkin akan bertanyatanya kenapa ada wanita yang seperti ini. Kenapa ada wanita yang sebegitu bodohnya didunia ini dan celakanya dia wanita yang anda kenal. Anda akan berfikir saya sangat menyebalkan. Anda akan kembali berfikir saya wanita yang tidak punya harga diri dan mengemis-ngemis untuk dikasihani. Bagi saya saat ini, itu hal yang tidak akan saya permasalahkan. anda benar...
Saya memang jenis manuasia yang dari awal tidak pernah diterima orang lain. Saya jenis manusia yang hidup dalam dunianya sendiri. Sampai saya terbangun dan mendapati diri saya memang berbeda. Saya menyakiti diri saya saat anda hendak pergi. Namun saya diam ketika saya terbaring sakit hanya karna anda berkata "apakah saya harus terus hidup dengan mengasihani dan menjaga kamu?", sejak saat itu saya tidak membagi luka dan kesakitan saya dengan anda. Karna saya tahu anda tidak suka wanita lemah. Saya berusaha menerima itu. Segala impaian dan khayalan saya, adalah hal yang semakin mebuat saya merasa saya memang tidak bisa seperti yang lain. Saya sudah pernah mengatakan itu kepada anda, dan salah satu alasan kenapa saya tidak ingin anda pergi adalah, karna anda yang mengatakan "kita merasa cocok justru karna kita sama-sama aneh dan sama-sam tidak diterima". Kita hidup dalam impian yang sama, dan itu membuat saya berkata "cukup" pada diri saya. Cukup untuk tidak mencari yang lain, cukup untuk merasa bahagia, cukup untuk menahan luka ini....
Jika saat ini, ini bernama kebodohan, saya ingin suatu saat nanti, ketika mungkin hubungan ini memang sudah tidak dapat diperbaiki dan anda memilih untuk pergi, ada belajar memahami, bahwa ada cinta yang tak putus. Bahwa ternyata anda cinta yang terus mengalir tanpa syarat. Ada cinta yang tak meminta imbalan untuk dibahagiakan, seperti cinta-cinta saya kepada anda.
Saat hari itu tiba saya juga ingin anda memahami, bahwa ada pembeda antara kalimat "memperjuangkan hal yang berharga untuk kita", dengan kalimat "tidak punya harga diri... "

Cinta yang mebuat saya bodoh
Cinta pula yang mebuat saya tersakiti
Tapi saya memiliki lebaih banyak cinta yang membahagiakan,
Terlalu banyak cinta hingga saya tidak mampu membenci....
Satu alasan yang saya miliki untuk terus bertahan, itu hanya karna saya merasa.,.
"Bagi saya, anda terlalu berharga" 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar