heyjrux

"Tidak ada yang baik dari melihat hidup orang lain, terkecuali saat kau dapat menemukan sesuatu yang dapat kau pelajari dari dirinya... "


Selasa, 28 Juli 2015

ANOMALI




Anomali - Dimana letak kenormalan hidup ketika kita berbicara cinta. Bahkan aku yang selalu menganggap diriku orang yang berlogika pada akhirnya dibuat tidak berdaya dengan kenyataan. Ini adalah waktu-waktu yang berat, dimana aku merasa takdir telah membuat semua impianku menghianati tuannya. Segala hal tentang cinta memang acap kali membuat orang terpuruk. Bahkan jika dia seorang pemain sinetron yang handal, dan mampu untuk menutupi segala luka hati dan kesepiannya dengan senyum dan berpura-pura bahagia.

 Terlukanya hati selalu berbanding lurus dengan besarnya cinta. Pada akhirnya segala hal yang berkecamuk didalam hati adalah hal yang tak selalu bisa ditahan. ada waktu-waktu dimana kita tak dapat menahan jebolan air mata yang menumpuk karna potongan-potongan kenangan yang tiba-tiba lewat terbawa angin. Kesakitan yang demikian menjadi basi dimata orang, namun jika kita pahami, patah hati dan segala kesakitannya adalah hal yang terkadang patut untuk diprihatini. Sesekali orang butuh galau untuk melewati kesendiriannya. Sebuah problema besar tengah tumpah dihidupnya saat hidup tiba-tiba juga mempecundanginya atas takdir yang tersirat dihidupnya. Menghujat takdir adalah salah satu cara yang akan dia lakukan. Beranya-tanya pada Tuhan, Mengapa..? Mengapa...? dan mengapa?

Saat anda pergi dari hidupku, tak pernah ada yang mudah untuk dilewati. Tak pernah ada yang mudah untuk dijalani. Aku tersakiti dengan sangat, aku tersakiti dengan purna, dengan sempurna. Sesempurna kehilangan seorang Rama saat Shintanya meninggal. Mungkin memang benar anda belum benar-benar menjadi milikku. Tapi sekian tahun bersama anda adalah bagian hidup yang paling indah dalam hidupku . Dan bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah melupakan anda, jika dalam kedipan mata ini ada anda yang tersenyum dan menggelantung. Bagaimana bisa aku melupakan anda jika semua kebiasaan anda mulai mengkarat dikulitku, Bagaimana aku bisa melupakan anda jika aroma tubuh anda menempel dicuping hidungku, dan bagaiamana aku bisa melupakan anda jika senyum anda selalu menari-nari dalam setiap ingatan dan pelupuk mata ini. Aku tidak bisa melupakan apapun dari anda. Sedikit saja pemicu yang ada untuk sekedar membuat ingatanku mengingat anda kembali, seketika itu pula air mata ini akan jatuh. Saking terlukanya aku menghadapi cobaan ini. Maka kupastikan aku tidak akan mampu untuk pergi meninggalkan anda. Lalu aku mulai berdamai dengan hidup. Dengan takdir, sehingga  aku berdoa untuk tidak pernah melupakan anda. Anda terlalu berharga dan aku pasti tidak dapat melakukan itu. aku berusaha untuk mengasihani diriku sendiri, dan mencoba terus berjalan. Dalam hidup ada hal yang terkadang perlu dikenang. Sama seperti saat mungkin suatu saat aku harus kehilangan mama dan bapak, atau nenek dan kakek yang saat ini selalu ada dalam hari-hari aku. tentu semua harus dikenang. Tidak boleh untuk dilupakan, dan hidup harus terus berjalan. Aku tidak bisa untuk tetap disini dan meratapi segala sesuatu yang terjadi. Mereka harus hilang dan memang harus hilang. Tapi bagaimana dengan anda? Saat ini aku tengah belajar mencintai, dan saat aku belajar tetapi anda lebih memilih pergi. Ini  lebih sulit kuterima. Karna anda teman hidupku, aku kehilangan sekali dan kadang aku merasa ini sangat berlebihan. Tapi terkang juga aku bisa bertoleransi dengan diriku sendiri bahwa memang ini yang harus  kujalani. Hidup yang seperti ini yang sangat tidak nyaman untuk dilewati. Dengan segala cara tengah kuusahakan sekuat tenaga untuk melewatinya dengan biasa saja. Sehingga terkadang terasa sepi meskipun senyatanya aku sedang ada dalam keramaian. Terkadang terlalu banyak tersenyum untuk menutup luka yang terlalu lebar. Aku rasakan yang seperti itu, dan itu nyata.

Dimana letak kenormalan ini...
Mungkin sudah tidak ada, karna cinta mengubah orang yang paling kuat menjadi lemah. Dan orang yang lemah menjadi kuat. Diantaranya terdapat hal-hal absurd, dimana hanya waktu yang bisa menunjukkan obat dari segala lupa dan luka. Penerimaan menjadi sebuah kunci.
Kelak suatu hari saat aku pergi dan melangkah. Tentu, tentu bukan karna aku sudah berhenti mencintai anda. Tapi karna memang orang yang memilih pergi tidak selalu berarti tidak mencintai. Itu saja.....

Dari seseorang aku belajar, bahwa Cinta adalah takdir. Dan menikah adalah Nasib. Takdir menuntun kita menemukan tanpa pilih memilih. Dan begitulah cinta datang, tanpa syarat, tanpa permisi dan orang itu tidak terkontrak harus bersama kita. Maka aku jatuh cinta pada siapa saja yang ditujuk takdir dan kepada anda salah satunya. Maka jangan salahkan aku. Tolong jangan mengasihaniku pula. Karna ini bukan keinginanku, Takdir ini yang menuntun. Takdir ini yang berbicara.

Tapi nasib tak semujur yang kuinginkan. Ada orang lain yang terlahir untukku. Secinta aku kepadamu. Dan doanya lebih dahsyat dari doa-doaku untukmu sehingga dia mengambil jiwa dan ragaku untuk dipersunting.  Maka berakhirlah sebuah cerita....
dan dimulailah sebuah penerimaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar